Tahun ini, Alhamdulillah bisa kembali menanam jagung manis setelah beberapa tahun tidak membudidayakan nya. Terakhir varietas yang di tanam adalah Bonanza F1 dari Panah Merah. Tetapi sekarang mencoba peruntungan dengan varietas Exotic F1 dari perusahan bibit PERTIWI, yang katanya bisa tetap berisi (tidak krompang) walaupun sedikit kekurangan air, walaupun harga bibit per bungkus nya lebih murah ( Rp.90.000/kantong isi 200gr) dari bibit jagung Bonanza yang harganya sudah lebih dari 100rb perak.
Saat ini, saat ketika kami menulis ini posisi tanaman jagung kami sudah hampir panen. Sudah tinggal sekitar seminggu atau 10hari lagi menjelang panen. Cuma memang kelihatannya tidak berjalan mulus sesuai apayang sudah diharapkan. Perkiraan keberhasilan budidaya nya sekitar 60% saja. Dan ini akan segera dievaluasi agar pada proses penanaman berikiutnya prosesntasi keberhasilan budidaya nya semakin meningkat.
Di Awal penanaman saja sudah salah dan terkesan menggampangkan, karena parit dan bedengan belum jadi ternyata sudah berani menanam jagung. Harusnya jangan terburu buru seperti itu, walaupun orang lain bisa atau tidak mendapatkan masalah ketika cepat cepat menanam jagung manis setelah panen padi selesai, kemampuan setiap pribadi petani tentu tidak bisa disamakan.
Sebaiknua lahan garapan penanaman jagung diusahan jadi terlabih dahulu atau setidaknya sudah 60% jadi. Maksudnya disini kedalaman parit dan bedengan sudah sesuai petunjuk teknis yang berlaku di masing masing daerah. Di khawatirkan kalo paritnya belum jadi pembuangan air atau drainasi tidak bisa lancar ketika ada kelebihan air datang entah itu dari hujan atau dari saluran irigai yang dimasukan lupa tidak di tutup lagi.
Pertumbuhan jagung manis kami yang kurang seragam ini juga tentu akan menjadi masalah ketika panen nantinya bisa saja pada saat panen tidak bisa bersamaan atau harus menyisakan yang lain yang belum layak panen.
ertumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar